Overseas Practice Engagement 2024: Experience as A Facilitator

Short Introduction and Partake in The Group

Akhir April sampai awal Mei 2024 adalah waktu yang sangat mengesankan bagiku karena berkesempatan mewakili Sahabat Kapas menjadi fasilitator dalam kegiatan Overseas Practice Engagement (OPE) yang dilaksanakan oleh Yayasan Kota Kita bekerjasama dengan The Barlett Development Planning Unit (DPU) University College London (UCL). OPE merupakan kegiatan tahunan dari Yayasan Kota Kita dan DPU UCL dimana pada tahun ini, mereka bekerja sama dengan Catalytic Action dari Lebanon untuk mengadakan rangkaian kegiatan OPE di Kota Solo. Tahun ini, OPE mengangkat tema Youth and Urban Governance.

Kegiatan ini berangkat dari fakta bahwa, pada banyak konteks, komunitas pemuda tidak lagi terlibat dalam lembaga-lembaga formal perkotaan. Alih-alih,‬‭ mereka‬‭ melakukan‬‭ inisiatif‬‭ gerakan‬‭ yang‬ diorganisasi‬‭ secara‬‭ independen,‬‭ berupa‬‭ kampanye‬‭ dan‬‭ advokasi,‬‭ kegiatan‬‭ peningkatan‬‭ kapasitas,‬ maupun forum diskusi untuk meningkatkan kesadaran dan merawat percakapan terkait isu tertentu. Oleh karenanya, OPE 2024 menjadi sarana bagi mahasiswa-mahasiswa DPU UCL untuk lebih mendalami bagaimana interaksi antara komunitas-komunitas kepemudaan di Kota Solo dengan pemerintah kota. OPE 2024 menyoroti peran komunitas pemuda yang dianggap sangat penting dan memastikan agar perspektif dan prioritas mereka sebagai warga diperhitungkan dalam perencanaan dan tata kelola kota serta‬ berperan‬‭ sebagai‬‭ pemimpin‬‭ kota‬‭ di‬‭ masa‬‭ depan.‬‭ OPE 2024 dapat dikatakan merupakan bagian dari proyek besar untuk melahirkan sebuah platform digital dimana komunitas anak muda dapat berpartisipasi dengan komunitas lain maupun dengan pemerintah kota untuk mengembangkan tata kelola kota yang lebih baik. 

Oh iya, sebagai fasilitator OPE 2024, aku dan teman-teman telah melalui beberapa seleksi, loh. Mulai dari seleksi administrasi hingga Forum Group Discussion (FGD) dalam bahasa Inggris, juga pelatihan sebagai fasilitator. Betul, karena tugas kami akan membantu dalam memfasilitasi teman-teman dari London, maka kami diharuskan paham dan memiliki kecakapan bahasa Inggris yang cukup. Setelah melalui rangkaian pelatihan, kami dibagi dalam 5 (lima) kelompok dengan masing-masing kelompok akan bekerja sama dengan satu komunitas kepemudaan dan sekelompok mahasiswa UCL yang akan mencari tahu lebih lanjut tentang komunitas-komunitas kepemudaan yang sudah ditentukan. Total ada 5 (lima) komunitas yang akan bekerja sama dengan kami, yaitu Generasi Berencana (GenRe) Surakarta, Karang Taruna Joyotakan, Pemuda Penggerak, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Solo, dan Komunitas Pusat Kajian Komunitas Solo (PUKAPS). 

Arrival in Solo and Group Works

Pada 30 April 2024, aku berkesempatan untuk ikut menjemput teman-teman UCL di Bandara Adi Sumarmo Boyolali bersama teman-teman Kota Kita. Kami sangat antusias dan saling berkenalan satu sama lain, termasuk dengan anggota dari kelompok 1 (satu). Seru sekali meski saat itu Solo sedang diguyur hujan deras. Teman-teman yang berasal dari Timur Tengah terlihat sangat terkesan karena mereka jarang melihat hujan yang begitu lebat. Perjalanan kemudian dilanjutkan dengan mengantar teman-teman UCL menuju hotel, tempat di mana mereka akan menghabiskan waktu kurang lebih 10 (sepuluh) hari di Kota Solo. 

Pada hari berikutnya, teman-teman UCL mempresentasikan proposal penelitian yang telah mereka buat di depan komunitas yang mereka teliti, pemerintah kota, dan tentu saja dosen-dosen mereka yang luar biasa. Setelahnya, kami kemudian berkumpul dan berkenalan lebih lanjut dan tentu saja kami juga mengenalkan perwakilan dari GenRe yang akan membantu penelitian ini. Oh iya, aku akan mengenalkan kelompok dan Berlian. Kelompok kami terdiri dari 7 (tujuh) orang mahasiswa yang berasal dari berbagai belahan dunia. Satu dosen pembimbing dari Lebanon, satu orang berasal dari India, satu orang berasal dari Kenya, satu orang dari Suriah, dan 4 (empat) orang lainnya berasa dari Tiongkok daratan. Kami berdiskusi membahas mengenai linimasa untuk mengadakan kegiatan bersama teman-teman GenRe dan banyak hal lain, termasuk kebutuhan-kebutuhan mereka untuk melakukan penelitian. 

Pada pekan pertama, kegiatan kami sangat padat dengan pengambilan dan input data mentah. Dari kegiatan ini aku belajar banyak mengenai isu-isu apa saja yang sedang disoroti oleh pemerintah melalui GenRe. Ternyata, stunting menjadi isu utama dalam setiap diskusi kami. Selain itu, aku juga belajar bahwa privasi dan keaslian karya menjadi hal yang sangat penting dalam suatu penelitian, loh. Bahkan UCL menyediakan lembar pernyataan bahwa penelitian ini murni dilakukan dan tidak ada campur tangan dari kecerdasan buatan dan juga ada layanan pemusnahan data responden yang dilakukan setelah penelitian selesai! Keren sekali! 

Setelahnya, beberapa teman kami dari London berkesempatan mencoba hal-hal baru di Kota Solo dengan jalan-jalan, memesan makanan melalui Grab, dan menukarkan uang asing. Bahkan teman kelompokku yang berasal dari India dan Timur Tengah meminta bantuanku untuk mencarikan persewaan mobil dan pengemudi untuk mereka bisa mengunjungi Candi Borobudur yang ikonik itu. 

Pekan kedua dimulai dengan wajah kami yang mulai kelelahan tapi tetap tidak menyurutkan semangat kami untuk menyelesaikan tugas. Pada pekan kedua ini, kami akan fokus untuk penyusun presentasi hasil dan masih ada beberapa kegiatan GenRe yang harus diikuti oleh teman-teman UCL. Kami berkesempatan mengunjungi Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Surakarta di mana saat itu GenRe sedang mengadakan sosialisasi tentang stunting. Teman-teman di SMAN 1 Surakarta terkejut dengan kedatangan kami yang mendadak. Tak luput, kami jadi sasaran anak-anak untuk dimintai swafoto bersama. Kegiatan berjalan dengan lancar sampai kami berkumpul kembali di hotel untuk membahas mengenai presentasi akhir dan input hasil penelitian. 

Namun sangat disayangkan, teman kami dari Kenya mengalami demam tinggi dan nyeri sendi di malam sebelum presentasi sehingga harus dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit. Aku, Berlian, dan dosen pembimbing kelompok kami berinisiatif untuk menemaninya di Rumah Sakit hingga mendapatkan penanganan. Kata dokter, perbedaan kebiasaan sebagai akibat dari perbedaan budaya, misalnya terkait makanan, menjadi kemungkinan penyebab teman kami sakit. Akhirnya, sementara teman-teman lain bekerja keras untuk mendesain kegiatan presentasi akhir, kami membantu teman yang sakit tersebut untuk mendapatkan perawatan di hotel dengan meminum obat yang telah diresepkan dan memastikan dia makan dengan baik.

Setelah memastikan teman kami sudah dalam kondisi baik, kami melanjutkan diskusi kelompok dan bersepakat untuk membuat presentasi dalam bentuk bermain peran! Kami membagi diri dalam beberapa peran, yaitu sebagai Duta GenRe, Forum GenRe, Perwakilan Dinas DP3P2AKB, dan masyarakat penerima manfaat. Dialog yang kami susun memuat beberapa hal yang menjadi temuan kami selama penelitian, mulai dari keluhan duta GenRe melihat banyak anak muda yang tidak mau ikut kegiatan karena malas, perwakilan dinas yang tidak memberikan mereka ruang yang lebih besar, penjelasan tentang program melawan stunting terkait siapa saja penerima manfaat dan bagaimana mereka melakukan implementasinya, dan kendala lain yang mereka hadapi sebagai suatu organisasi. Kami juga menyiapkan berbagai macam properti untuk mendukung presentasi, seperti sekotak penuh telur, banner, kertas plano berisi penjelasan-penjelasan, dan hal-hal kecil lainnya misalnya selempang duta GenRe, seragam, dan lain-lain. Tugasku tentu saja menjadi penerjemah untuk pengunjung booth kami yang merupakan anggota dari komunitas-komunitas pemuda di Kota Solo. Sementara itu Berlian bertugas menjadi MC pada kegiatan presentasi. 

Presentation Day and Saying Good Bye!

Hari yang ditunggu telah tiba: final presentation! Setelah melalui persiapan yang panjang dan melelahkan, kegiatan presentasi dihadiri oleh banyak sekali komunitas kepemudaan dan perwakilan pemerintahan. Kegiatan dibuka dengan sambutan oleh perwakilan dosen DPU UCL untuk menjelaskan bagaimana tata cara kegiatan presentasi ini.

Sementara kami bersiap di booth kelompok, hadirin diminta untuk secara bergiliran mengunjungi booth dan diberi waktu masing-masing 10 (sepuluh) menit untuk mendengarkan presentasi. Seru sekali! Semua orang dalam kelompok merasa sangat puas dengan hasil kerja keras kami itu. Kegiatan kemudian ditutup dengan acara talk show yang mengundang perwakilan masing-masing kelompok menjabarkan visi dan misi dari komunitas masing-masing, serta menjelaskan secara singkat hasil penelitian kelompok tersebut.

Tak lupa, Mbak Icha sebagai penanggung jawab OPE 2024 memberikan beberapa patah kata sebagai penutup rangkaian kegiatan yang luar biasa ini. Momen tersebut juga kami jadikan sebagai momen perpisahan. Sepuluh hari yang sangat luar biasa, mulai dari kebingunganku dan Berlian untuk menerjemahkan istilah bahasa Jawa, sampai saat kami berbagi makanan, jalan-jalan, dan saling mengikuti di Instagram. Momen singkat itu tidak akan terlupakan. Malam harinya kami berkumpul kembali di Rumah Banjarsari untuk farewell party. Momen tersebut juga kami gunakan untuk berbagi souvenir dan mengucapkan selamat tinggal. Kami makan dan berjoget bersama hingga larut malam dan pesta semakin seru saat hujan deras menerpa kami. Keesokannya, mereka sudah benar-benar meninggalkan Kota Solo dengan segala kenangan singkat di 10 (sepuluh) hari itu. Kami saling berpamitan di Grup WhatsApp dan berjanji suatu hari nanti kami akan bertemu kembali, di kesempatan dan di tempat yang lain. Terima kasih kalian sudah bekerja sama dengan baik dan semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk semua orang. 

Janggan Aulia Agastya 

Fasilitator OPE 2024

SAR Tematik: Wong Kece Ora Ngece #Endbullying di SMA N 1 Salatiga

Sekolah Advokasi Remaja atau yang biasa disebut SAR terbentuk sejak tahun 2020 merupakan ruang berdiskusi dan sharing seputar hak anak. Sahabat Kapas mulai mengembangkan SAR tidak hanya di kelas-kelas online namun juga secara offline dengan tagline “tematik”. SAR Tematik berjalan dengan tema-tema tertentu sesuai dengan isu atau kondisi remaja di lingkungan tersebut. Sehingga apa yang dibawa SAR menjadi lebih dekat dan nyata untuk remaja. 

Selasa, 23 April 2024 Sahabat Kapas berkolaborasi dengan SMA N 1 Salatiga dalam kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam edukasi dan sosialisasi mengenai end bullying. Kegiatan ini diikuti kurang lebih 413 pelajar jenjang E atau setara kelas 10. Selama prosesnya Sahabat Kapas melibatkan empat fasilitator berkolaborasi dengan mahasiswa magang dari Institute Seni Indonesia Surakarta. 

Selama kegiatan peserta diajak untuk lebih mengenali dirinya sendiri dan teman-temannya, diri sendiri dan sekolah, serta lebih dalam melihat peran apa yang bisa diambil sebagai upaya pencegahan kekerasan di lingkup sekolah. Hal ini sejalan dengan pesan dari WAKA Kesiswaan saat pembukaan acara yang menyatakan pentingnya tetap menjaga sekolah aman dan nyaman serta ramah anak. 

Bullying terjadi bisa saja karena perbedaan pandangan, dalam kegiatan ini peserta diajak untuk melihat lebih luas mengenai penyebab, jenis dan resiko yang muncul akibat bullying. Selama diskusi berlangsung peserta disalah satu ruang  menyadari bahwa komunikasi yang buruk menjadi salah satu penyebab munculnya bullying. 

Kegiatan diakhiri dengan memahami perspektif teman melalui menggambar wajah. Peserta penuh gelak tawa ketika melihat wajah yang digambar teman mereka sangat berbeda dengan aslinya dan menyepakati bahwa prasangka bisa menimbulkan konflik jika tidak dikomunikasikan dengan baik.

Menjaga Kota Menjaga Kita : Edukasi Perlindungan & Keselamatan Diri Anak. Upaya Pencegahan Kekerasan Pada Anak. Kolaborasi Kesatria Anak x Sahabat Kapas didukung Kota Kita

Kegiatan Roadshow dongeng di SLBB Pawestri

 

Kasus kejahatan terhadap anak semakin meningkat. Berdasarkan data Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPA) tercatat pada rentang Januari hingga November 2023 terdapat 15.120 kasus kekerasan terhadap anak dengan 12.158 korban anak perempuan dan 4.691 korban anak laki-laki, dimana kasus kejahatan seksual menempati urutan pertama dari jumlah korban terbanyak sejak tahun 2019 sampai tahun 2023. 

Melalui program Menjaga Kota Menjaga Kita yang didukung oleh Kota Kita, Sahabat Kapas dan Kesatria Anak menggaungkan kampanye perlindungan diri dengan kegiatan workshop dan roadshow festival dongeng anak berani dengan tema “Edukasi Perlindungan dan Keselamatan Diri Anak”, dengan tujuan membekali anak–anak untuk menjaga diri dan mengenali situasi ancaman bahaya dan upaya perlindungan diri. Roadshow ini berjalan sejak November 2023 sampai Februari 2024. Kegiatan meliputi satu kali workshop yang dilaksanakan di Perpustakaan Daerah kota Surakarta dan 3 kali roadshow dongeng.

Selama kegiatan berlangsung Sahabat Kapas dan Kesatria anak  menggandeng Lembaga PPAP Seroja, Perpustakaan Ganesa, Perpustakaan Daerah Surakarta, dan SLBB Pawestri sebagai mitra. Kegiatan Menjaga Kota Menjaga Kita diikuti sebanyak 177 anak dengan rentan usia TK, SD, SMP & SMA yang tersebar di wilayah Surakarta, Sukoharjo & Karanganyar. Kegiatan ini melibatkan 30 fasilitator dari Sahabat Kapas, Rumah dongeng Kinciria dan Mahasiswa Magang UNS serta UKSW. 

Kegiatan Menjaga Kota Menjaga Kita berlangsung melalui metode edutaintment dengan aktivitas – aktivitas menyenangkan sehingga edukasi perlindungan diri mudah diterima dan dipahami anak. Aktivas tersebut berupa dongeng “Arju Si Pemberani!”, role play, bermain kartu, art craft activity, diskusi poster, gerak dan lagu. Media dan metode kegiatan merupakan hasil kajian riset yang dikembangkan oleh Kesatria anak mengenai edukasi perlindungan diri. Metode ini juga telah diimplementasikan bersama Sahabat Kapas sejak tahun 2022.

Harapan besar melalui kegiatan Menjaga Kota Menjaga Kita, anak-anak dapat terlindungi dari segala bentuk kekerasan dan kriminalitas. Kami percaya bahwa setiap anak memiliki kekuatan untuk melindungi diri agar anak tumbuh sehat, aman & bahagia.

Disini, kami mengajak semua pihak yang memiliki kepedulian dengan anak. Bergandeng tangan dan saling berkolaborasi untuk dapat mempertemukan edukasi perlindungan diri ini kepada lebih banyak anak di berbagai wilayah Indonesia. 

Penulis: 

Amelia Mardiani- Mahasiswa Magang UNS periode Januari-Februari 2024

Arthur Ruswandi- Mahasiswa Magang UKSW periode Januari-Februari 2024

Selapanan : Nggak ada kamu, nggak rame….

 

Ketika mendengar kata selapanan apa yang pertama terlintas dibenak teman-teman semua? “bukannya itu acara memperingati hari kelahiran bayi saat mereka berusia 35 hari ya kak?” Bukan yaa teman-teman. Ada yang berbeda dengan acara selapanan ini yaaa. Pada hari Jum’at 06 Januari 2022 kemarin, para relawan sahabat kapas telah menyelenggarakan agenda Selapanan ala Sahabat Kapas. 

Selapanan ala sahabat kapas merupakan agenda rutin yang dilakukan setiap 35 hari bersama dengan anggota sahabat kapas. Seluruh staff, relawan sahabat kapas, dan relawan konselor sahabat kapas berkumpul untuk mengikuti agenda selapanan ini. Selapanan ala sahabat kapas ini sudah rutin dilakukan, dengan tujuan untuk mempererat bounding antar anggota sahabat kapas yang berasal dari beberapa daerah disekitar Surakarta dan jogja. Selain itu, selapanan ala sahabat kapas ini juga sebagai wadah diskusi, barmain, dan upgrade skill  anggota sahabat kapas.

Nah untuk bulan Januari ini, penanggung jawab acara selapanan adalah kak uthie dengan tema yang penulis maknai” Mendekatkan yang dekat, merangkul yang jauh diawal 2023”. Ya selapanan pada bulan Januari ini spesial sekali karena sebagai pembuka tahun 2023. Pada acara selapanan kali ini, teman-teman sahabat kapas mendapatkan pengalaman yang menarik seperti bermain game, berbagi momen-momen ditahun 2022 dengan sesi “mengenal diriku” yang dikemas secara apik oleh Kak Uthie, dan tidak lupa teman-teman sahabat kapas mendapatkan hampers special sebagai penyemangat untuk menjalani hari-harinya di tahun 2023. Selapanan kali ini sukses membangun kebahagiaan, kebersamaan, dan bounding bagi para staff dan relawan di sahabat kapas. Sampai jumpa diacara selapanan ala sahabat kapas yang lain teman-teman….

Penulis: Dinarista Yulisa E (Relawan Sahabat Kapas)

Love Yourself : Bahagia dengan Berhenti Mencoba Menjadi Sempurna

Ditulis oleh: Dinda Pertiwi Salsabila

Mahasiswa Magang Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

 

Sudahkah kamu merasa bahagia dengan dirimu saat ini atau masih bingung dimana kebahagiaanmu berada?

Kebahagiaan adalah sebuah perasaan yang bisa membuat hidup kita menjadi tentram. Setiap orang di dunia ini tentunya ingin merasa bahagia dan tidak terkecuali juga dirimu bukan. Tidak sedikit  orang di dunia ini mencari hal-hal yang bisa membuat diri mereka bahagia dengan berbagai cara seperti liburan, membelanjakan uang yang mereka dapat hasil kerja mereka, membeli barang barang-atau makanan yang disukai, dan berbagai macam cara lainnya.  

Tahukah kamu, jika kebahagiaan dapat kamu peroleh dengan mencintai diri sendiri, menyadari kekurangan diri dan menerimanya. Kenali diri sendiri dan potensi yang masih bisa dikembangkan. Sayangnya kita masih (kerap) tidak menyadari sejuta potensi dan kelebihan yang kita miliki. 

Membahas tentang kebahagiaan yang bersumber dari diri sendiri dengan cara mencintai diri sendiri, saya jadi teringat dengan salah satu lagu KPOP, BTS. Boyband ini kerap menyuarakan isu mental Health dan motivasi. Puluhan juta penggemarnya dikenal dengan ARMY yang diajaknya untuk kembali bangkit dari keterpurukan hidup. Pengaruh positif BTS dilakukan juga lewat kampanye dengan tagline “love yourself” dan “speak yourself” ketika pidato di depan sidang PBB pada tahun 2018. Selain mengkampanyekan di sidang PBB, BTS juga menggelar konser yang bertemakan love yourself di berbagai negara seperti Korea Selatan, Jepang, Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Perancis, Belanda, Jerman, Taiwan, Hongkong, Singapura, Thailand dan Arab Saudi. 

Salah satu lagu BTS yang menyuarakan tentang pentingnya mencintai diri sendiri adalah lagu yang berjudul Answer : Love Myself yang dirilis pada tahun 2018. Lagu ini mengandung pesan yang dapat memberikan support untuk kita menerima kesalahan di masa lalu sehingga kita bisa menemukan jalan untuk masa depan. Dari pesan tersebut poin pentingnya adalah kita diharapkan bisa belajar dan memahami segala hal yang kita butuhkan. Selain itu kita bisa menjadi versi terbaik dari diri kita sehingga kita juga bisa bermanfaat buat orang lain. Perlu di ingat juga bahwa menjadi versi terbaik dari diri kita tidak sama dengan memaksa diri kita untuk menjadi sempurna. Dalam lagu Answer : Love Myself juga memberikan makna berupa pesan motivasi yang ditujukan pada orang-orang yang mengalami masalah psikologis seperti kehilangan motivasi, depresi, dan gangguan mental lainnya. Sepenggal lirik terjemahannya adalah seperti ini: 

 

(Kamu telah menunjukkan padaku bahwa aku punya alasan) 

(Aku harus mencintai diriku sendiri) 

(Aku yang sedih) 

(Aku yang tersakiti) 

(Itu yang akan membuatku lebih cantik) 

(Aku memiliki kecantikan itu) 

(Mengetahui itu terjadi) 

(Dijalan untuk mencintai diri sendiri) 

(Itu yang paling aku butuhkan) 

(Aku berjalan sendiri) 

(Itu adalah tindakan yang diperlukan untukku) 

Lirik di atas merupakan potongan dari lirik dari lagu Answer : Love Myself. Bagian ini memberi kita gambaran seolah-olah kita berbicara kepada diri kita sendiri, mengajak kita mencintai diri kita sendiri dan percaya pada diri kita bahwa kita berharga. Semua masa lalu dan pengalaman yang pernah kita lewati adalah milik kita. Bagian ini juga memberitahu kita bahwa yang paling tau atas diri kita sebenarnya adalah diri kita sendiri. Mungkin secara tidak langsung terkadang orang lain memotivasi dan menyemangati kita dalam kesulitan yang ada dan menerima kekurangan kita, namun sebenarnya diri kita sendirilah yang paling tahu bagaimana cara mencintai diri ini. Mencintai diri kita sendiri tidak perlu meminta persetujuan orang lain, karena ketika kita menyatakan rasa cinta pada diri kita maka kita sendirilah yang menentukan jawabannya. Baik buruknya masa lalu dalam kehidupan kita adalah suatu pembelajaran bagi kita. Kita tidak butuh alasan untuk mencintai sesuatu, begitu juga dengan mencintai diri kita sendiri. Kita tidak perlu menuntut kelebihan maupun kekurangan kita dan kita tidak perlu menjadi orang lain untuk menerima diri sendiri. Segala yang kita lakukan, kita buat dan kita dapatkan hasilnya adalah untuk kita. Sehingga kita tidak perlu takut untuk melakukan apapun karena kita berdiri di kaki kita sendiri. Hidup tanpa rasa khawatir dengan apa yang sudah ada dalam diri kita tentunya bisa membuat kita bahagia. Segala proses yang sudah dan akan kita lewati akan menjadi bagian dalam hidup kita untuk membantu kita semakin mencintai diri kita sendiri.  

Lirik lagu Answer : Love Myself memberikan pemahaman pada kita tentang makna self love. Self love merupakan keadaan dimana kita dapat menerima diri kita sendiri sebagaimana adanya diri kita. Garis besarnya lagu Answer : Love Myself ini mengajak kita untuk berdamai dengan perasaan kita sendiri sehingga kita bisa mencintai diri kita sendiri. Selain itu, lagu ini juga dapat memberikan nasihat kepada orang diluar sana yang mungkin sudah kehilangan semangat dalam hidupnya yang disebabkan oleh permasalahan permasalahan seperti bullying, korban kekerasan, pelecehan seksual, dan hal-hal lainnya. 

  • Self Love dari sisi Psikologi 

Self Love menurut Fromm (1957) adalah suatu orientasi psikologis yang menyangkut diri sendiri dan bersifat egosentris. Self love bersifat positif tetapi juga bisa menjadi negatif jika memiliki kecenderungan ke arah egosentris atau narsisme. Self love dapat dijadikan sebagai tindakan positif untuk belajar  mencintai seseorang atau sesuatu dengan tulus. Untuk mencapai cinta yang tulus pada seseorang maka individu harus belajar mencintai, menerima, menghormati, dan mengenal dirinya sendiri dulu. 

4 Aspek Self Love menurut Mutiwaseka (2019) :

  1. Self-Awareness

Self awareness adalah kunci kecerdasan emosional. Orang yang memiliki kecerdasan emosional cenderung bisa memproses tindakan yang efektif untuk menyelesaikan masalahnya sehingga ia dapat menghindari situasi yang dapat memicu perasaan dan reaksi yang tidak diinginkan dari dalam diri sendiri. 

  • Self-Worth 

Self-worth adalah keyakinan dalam diri tentang hal yang baik dalam diri kita. Self-worth tidak dipengaruhi oleh apapun. Kekuatan dalam diri, bakat, dan kasih sayang yang kita tunjukkan pada orang lain merupakan ekspresi dari self-worth. 

  1. Self Esteem 

Self Esteem merujuk pada kualitas dan pencapaian kita. Self esteem berhubungan dengan rasa cukup dengan keadaan diri sendiri, dimana kita berada, dan apa yang kita miliki. 

  • Self-Care 

Self-care berhubungan dengan tindakan yang kita lakukan untuk menjaga kesehatan diri kita, seperti mandi, menjaga pola makan, dan melakukan hal–hal yang disukai. 

Miracle In Cell No.7, Film Adaptasi Pilihan Keluarga

Miracle In Cell No.7 sedang menjadi perbincangan masyarakat Indonesia, yakni salah satu film yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang. Film yang diadaptasi dari film Korea Selatan berjudul sama akan di-remake oleh Hanung Bramantyo dalam versi Indonesia. Sebelumnya film ini juga telah diadaptasi di India, Filipina dan Turki.  Film yang berdurasi 127 menit ini menjadi film yang sangat legendaris. Diangkat dengan genre film drama komedi keluarga yang menguras emosi pemirsa. 

 

Miracle In Cell No.7 bercerita tentang kesetiaan dan kebahagiaan seorang ayah bernama Yong Go yang memiliki keterbelakangan mental (autis), namun sendirian merawat putrinya yang bernama Ye Seung dengan penuh kasih sayang dan kesabaran. Yong Go bekerja sebagai seorang petugas parkir di sebuah toko di pasar, selalu berusaha ingin membahagiakan Ye Seung yang masih duduk di sekolah dasar.

 

Yong Go ingin membelikan sebuah tas ransel sailormoon untuk Ye Seung. Dia bekerja keras mengusahakan dengan cara apapun demi bisa membelikan tas itu kepada anaknya. Hingga suatu hari, Yong Go melihat tas yang hanya tinggal satu di sebuah toko telah terjual oleh seorang kaya raya untuk anaknya. Yong Go memohon untuk memberikan tas itu kepadanya, tetapi orang tersebut tidak mau memberikannya.

 

Pada keesokan harinya, si gadis kecil yang kemarin mendapatkan tas ranselnya menemui Yong Go untuk menunjukkan toko yang menjual tas yang sama. Tanpa berpikir panjang Yong Go mengikuti gadis kecil itu. Tetapi di tengah perjalanan mendapati kecelakaan. Si gadis kecil tadi terpeleset terjatuh dan kepalanya terbentur di lantai. Yong Go langsung memberikan pertolongan kepada gadis kecil itu, namun malang nasibnya ia justru dituduh melakukan pemerkosaan dan pembunuhan.

 

Atas dugaan perbuatannya itu Yong Go dipenjara dan dijatuhi hukuman mati. Meskipun Yong Go sudah berusaha menjelaskan kronologi dengan caranya. Bahwa dia tidak melakukan seperti yang sudah dituduhkan, namun upayanya tetap tidak membuahkan hasil. Yong Go tetap harus menerima hukuman matinya. Ye Seung merasa sedih dan terus mencari ayahnya. Dia harus tinggal di panti asuhan karena ayahnya dipenjara, Ye Seung merasa kehilangan sosok ayahnya yang penyayang.

 

Singkat cerita, Yong Go menyelamatkan teman sekamarnya yang dirundung oleh narapidana lainnya. Demi membalas budi, teman sekamarnya ingin mengabulkan apapun yang menjadi permintaan Yong Go. Ternyata dia hanya ingin bertemu dengan Ye Seung putrinya. Berbagai hal dilakukan temannya dan akhirnya, Ye Seung dapat masuk bahkan tinggal di dalam penjara bersama ayahnya. Mereka hidup bersama dan berbahagia di dalam sel penjara nomor 7. Meskipun Yong Go dengan segala keterbatasannya, ia sebagai single parent tidak ingin meninggalkan perannya sebagai ayah sekaligus sosok ibu bagi Ye Seung. Ia tetap memberikan kasih sayang penuh bagi Ye Seung. Bahkan Ye Seung tetap bisa makan dengan layak dan belajar meskipun ia hidup di dalam sel. Pada prinsipnya, anak dari seorang narapidana harus tetap mendapatkan penghidupan yang layak dan dipenuhi semua haknya. 

 

Hingga keajaiban datang mereka berhasil mengungkap kematian gadis kecil tadi dan membuktikan bahwa Yong Go memang tidak bersalah. Tetapi semuanya sudah terlambat, tidak ada peluang bagi Yong Go untuk membela diri. 

 

Berbagai hal dilakukan oleh Ye Seung dan para napi penghuni sel nomor 7 untuk mengeluarkan Yong Go dari penjara, akan tetapi semua usaha gagal. Hingga Ye Seung sudah beranjak besar, dia berhasil lulus dari sekolah hukum. Ia ingin berusaha membersihkan nama baik sang ayah dari tuduhan dan stigma seorang pembunuh. Ye Seung memenangkan persidangan dan berhasil membuktikan bahwa ayahnya tidak bersalah atas tuduhan itu. Namun saat Ye Seung memenangkan kasus itu, ayahnya sudah meninggal. 

 

Film ini mengisahkan perjuangan seorang ayah terhadap putrinya, dan perjuangan putrinya terhadap ayahnya. Tak heran jika film ini berhasil membuat para penonton berderai air mata. Prediksi film yang akan ditayangkan di Indonesia pada 8 September 2022 ini akan mendapatkan atensi yang cukup baik. Di samping jalan ceritanya yang hampir mirip dengan versi Korea Selatan, film ini telah lulus sensor untuk semua umur.  Maka film ini sangat cocok untuk ditonton bersama keluarga. 

(https://www.liputan6.com/showbiz/read/5061649/miracle-in-cell-no-7-lulus-sensor-untuk-semua-umur-tora-sudiro-sebut-80-persen-mirip-versi-aslinya

Semarak Hari Anak Nasional ala Sahabat Kapas

Bulan Juli dikenal sebagai bulan anak, karena tanggal 23 Juli ditetapkan sebagai Hari Anak Nasional. Peringatan hari anak menjadi lebih istimewa karena kita bisa mendengar suara-suara anak dari pelosok daerah sampai pusat. Sahabat Kapas tidak ingin kehilangan momen penting ini. Peringatan hari anak yang dilaksanakan Sahabat Kapas di tahun 2022, terdiri dari beberapa rangkaian. Mari simak keseruan perayaan Hari Anak Nasional ala Sahabat Kapas. 

 

Outbond Sehat, Anak Gembira

Outbound yang dilaksanakan di LPKA Kutoarjo pada tanggal 12 Juli 2022 ini menjadi pembuka rangkaian kegiatan peringatan hari anak. Sebagai salah satu pemenuhan hak anak untuk menikmati waktu luang, Sahabat Kapas dan LPKS Antasena Magelang menyusun agenda outbond yang dipandu oleh Kak Heri Susilo (Al). Kegiatan berlangsung mulai dari pukul 09.00-11.00 WIB di lapangan tenis LPKA Klas I Kutoarjo. 

Tanggapan riang gembira dari 58 anak menyambut sapaan Kak Agas dan Kak Sherly sebagai MC. Anak-anak LPKA dibagi menjadi empat kelompok dan didampingi oleh masing-masing satu fasilitator bermain games dengan kompetitif. Kak Al sebagai fasilitator utama mengajak anak-anak untuk pemanasan terlebih dahulu dengan berjoget bersama. Setelah itu game dimulai dengan game bakso dan ditutup dengan game bulldozer. Kegiatan outbond diakhiri dengan makan snack dan berfoto bersama. Dari games yang dimainkan, anak-anak dipandu oleh fasilitator diajak untuk mengambil hikmah dari setiap permainan. 

Surat Untuk Diriku 

Rangkaian peringatan hari anak selanjutnya adalah sesi terapi menulis bersama klien Bapas Klas II Klaten. Kegiatan yang dilakukan selama tiga kali pertemuan ini ditutup dengan menulis surat untuk diri sendiri tepat pada tanggal 23 Juli 2022 di aula Bapas Klaten. Terdapat 3 fasilitator dari Sahabat Kapas dan didampingi oleh 2 fasilitator dari Bapas Klaten yang bergantian memandu kegiatan. Tidak hanya menulis, klien anak Bapas Klaten juga diajak untuk bermain bersama melatih motorik dan kekompakan dalam beberapa ice breaking. Kegiatan yang dihadiri kurang lebih 12 anak klien Bapas Klaten ini bertujuan untuk mengenalkan anak bahwa menulis dapat menjadi salah satu alternatif pelepasan emosi. Setelah anak-anak menulis untuk diri mereka sendiri, surat tersebut kemudian dimasukkan kedalam kotak pos yang dibuat fasilitator dan ditukar dengan bingkisan alat tulis dan coklat sebagai reward untuk mereka. Kegiatan ditutup dengan makan dan foto bersama. 

 

Dongeng Aku Mampu Jaga Diri 

Edukasi untuk meningkatkan ketahanan diri anak sebagai salah satu upaya pencegahan kekerasan seksual ini dilakukan dengan metode dongeng. Kegiatan yang dilaksanakan tanggal 24 Juli 2022 di Car Free Day Perempatan Ngarsopuro Solo ini adalah hasil

kolaborasi antara Sahabat Kapas, Pobee.id, Ayo Main Solo, Republik Aeng-Aeng dan Komunitas Anak Bawang. Tidak hanya dongeng, anak-anak juga dikenalkan dan diajak bermain permainan tradisional. Selain itu komunitas-komunitas yang tergabung mengajak masyarakat luas untuk menjadi Sahabat Pelindung Anak. Agar dalam peringatan hari anak nasional ini, anak-anak semakin aman dan nyaman dalam tumbuh kembangnya. 

 

Webinar Anakku Sayang, Anakku Aman 

Masih menjadi rangkaian peringatan hari anak, Sahabat Kkapas dan Pobee.id didukung oleh Hompimpa mengadakan webinar tentang pencegahan kekerasan seksual. Webinar yang dilaksanakan tanggal 31 Juli 2022 ini menjadi penutup rangkaian hari anak nasional. Sebanyak 350 lebih peserta terdaftar dari berbagai daerah dan profesi. Webinar yang dilaksanakan secara online ini mengundang Pak Jasra Putra dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Ibu Lucia Peppy CEO Wiloka Workshop. Peserta sangat antusias dengan materi yang dibagikan. Diskusi yang dipandu oleh Kak Adis dari Pobee.id ini berjalan menarik. Materi yang disampaikan sangat padat, diantaranya yaitu data kekerasan seksual yang terjadi di Indonesia, jenis-jenis kekerasan, layanan yang dapat diakses, pencegahan dan penanggulangan ketika terjadi kekerasan seksual pada anak. Selain itu pentingnya membangun komunikasi sejak dini dengan anak menjadi langkah preventif sebagai upaya pencegahan kekerasan seksual. Kegiatan penutup ini menjadi menarik karena peserta akan mendapatkan materi edukasi pencegahan kekerasan seksual pada anak secara gratis. Materi tersebut berupa poster dan booklet edukasi pencegahan kekerasan seksual yang disusun oleh Sahabat Kapas dan Pobee.id.

Ajak Anak LPKA Mengenal Potensi Dirinya

Riuh suara kembali menggema di aula LPKA Kutoarjo. Sebanyak 30 anak laki-laki memenuhi ruang aula setelah dilakukan sterilisasi dan pembagian masker, protokol wajib yang dilakukan relawan Sahabat Kapas sebelum memulai setiap kegiatan bersama. Keceriaan kembali terasa di tengah-tengah anak yang duduk melingkar menunggu gilirannya maju memilih emoticon dan menuliskan perasaannya pada selembar kertas tertempel di dinding yang telah disiapkan. Satu pendekatan yang digunakan relawan dalam cek emosi para peserta, untuk mengetahui bagaimana suasana hati anak pada hari itu.

Rabu, 18 Mei 2022 Sahabat Kapas berkesempatan untuk kembali berkegiatan bersama anak-anak di LPKA Kutoarjo. Setelah 3 bulan vakum lantaran meningkatnya varian omicron dan bulan Ramadhan, pada sesi kali ini relawan Sahabat Kapas kembali menjumpai anak-anak dalam rangka kegiatan pengembangan diri. Sekilas pandang, relawan kami telah berkomitmen sejak tahun 2015 dalam memberikan layanan psikososial bagi anak berkonflik dengan hukum yang berada di LPKA Kutoarjo. Pada kesempatan kali ini, relawan mengajak anak-anak untuk mengenal potensi apa yang mereka punya. Dengan terbatasnya ruang gerak dan kebebasannya selama di LPKA, anak tidak lagi dapat berkegiatan seperti saat mereka di rumah. Sehingga kemampuan, hobi, keahlian mereka yang tidak dapat terfasilitasi oleh LPKA, tidak dapat lagi mereka lanjutkan.

Menggunakan form iting, anak-anak mengisi dengan dipandu relawan. Anak diarahkan untuk melingkari sikap yang cocok dengan dirinya, melingkari hobi yang mereka suka, menuliskan hal-hal apa yang sering memenuhi pikirannya, keterampilan yang mereka kuasai, dan cita-cita.

“Kak, kalau keterampilanku nggak ada di kertas ini aku boleh nambahin sendiri nggak?” tanya salah seorang anak pada fasilitator.

“Pasti boleh. Memang keterampilanmu apa?” jawab si fasilitator.

“Bikin jaring ikan, Kak!” pekiknya dengan bangga.

Dalam pengisian, masih ditemukan beberapa anak yang kesulitan membaca dan menulis. Ada dari mereka yang tidak tamat SD, dan sudah tidak sekolah hampir 5 tahun. Namun antusiasme anak cukup tinggi saat mereka membacakan hasil tulisannya. Membayangkan hal apa saja yang akan mereka lakukan selepas keluar dari LPKA. Masih ada anak yang khawatir dirinya kurang siap kembali ke masyarakat, namun ada juga yang sudah siap.

Anak sadar bahwa akan ada perlakuan beda dari masyarakat pada dirinya yang merupakan alumni lembaga pembinaan. Akan tetapi, menulis potensi diri ini menjadi satu pemantik motivasi bagi anak, untuk berkeinginan kuat mengubah diri menjadi lebih baik agar dapat mencapai cita-cita yang diingini. Maka perlu sekali dukungan dari kita, masyarakat, supaya apa yang dicitakan anak dapat terwujud. Supaya mereka tidak lagi berakhir kembali menjadi penghuni jeruji besi. Bahwa cara pandang kita terhadap mereka juga tak kalah pentingnya untuk diubah, agar tidak ada lagi ketakutan anak menghadapi masyarakat.

Serunya Belajar KHA dan Instrumen Pendukungnya Bersama Bung Su

Merujuk aturan tentang Anak yang Berhadapan dengan Hukum (ABH) tidak melulu hanya pada Konvensi Hak Anak (KHA), khususnya pada pasal 23 KHA untuk perlindungan khusus serta pasal 40 KHA untuk batas usia pertanggungjawaban pidana dan diversi. Namun juga terdapat produk hukum (soft law) pendampingnya seperti Beijing Rules, Havana Rules, Riyadh Guidelines, dan Tokyo Rules.

Hari Kamis dan Jumat tanggal 21-22 April 2022 lalu, Sahabat Kapas bekerja sama dengan Yayasan Bahtera bandung telah melaksanakan kegiatan belajar bersama berupa diskusi melalui kelas interaktif Seri Belajar KHA tentang “Mengenal Produk Hukum (Soft Law) Pendamping KHA”. Kegiatan difasilitasi oleh Bung Suratman dari Yayasan Bahtera Bandung selaku profesional, pegiat, dan praktisi hak-hak anak yang berdedikasi penuh dalam isu perlindungan anak. 

Pada kegiatan belajar ini peserta diajak untuk “yuk lebih mengenal instrumen-instrumen yang menjadi pendukung KHA!” dan implementasi instrumen tersebut dalam upaya memanjangkan langkah pemenuhan hak-hak anak terutama pada Anak yang Berkonflik dengan Hukum (AKH). Kegiatan program belajar bersama ini diikuti oleh kurang lebih 20 peserta yang berasal dari lembaga perlindungan anak, instansi pemerintah, akademisi, mahasiswa dan para pemerhati hak anak dari berbagai wilayah khususnya di Jawa Tengah.

Sahabat Kapas melalui undangan eksklusif sedang merencanakan untuk mengadakan kegiatan belajar bersama untuk peserta secara rutin dalam rangka menambah wawasan para peserta mengenai KHA. Peserta akan diajak mengupas tuntas mengenai KHA dengan materi yang diberikan secara bertahap dalam setiap kegiatan sesuai dengan tajuk yang diangkat yakni “Seri Belajar KHA”. Kegiatan ini rencananya akan dilakukan untuk membahas keempat instrumen pendukung KHA.

Hari Kamis merupakan pertemuan perdana kegiatan Seri Belajar KHA dibuka oleh Bung Suratman selaku pembicara dengan materi “Anak Berkonflik dengan Hukum dalam Kerangka Konvensi Hak Anak” yang membahas perlakuan terhadap AKH di Indonesia sebagai negara yang ikut meratifikasi Konvensi Hak Anak ditinjau dari sudut pandang KHA. Bung Suratman juga menekankan terkait peran KHA sebagai hard law yang mengikat negara-negara peserta yang ikut meratifikasi hukum tersebut. Terdapat pula beberapa instrumen pendamping dari KHA (soft law) yang bersifat tidak mengikat secara yuridis. Sehingga implementasinya tergantung pada kewenangan dan kebijakan masing-masing negara.

Pertemuan kedua hari Jumat dilanjutkan dengan materi tentang United Nations Guidelines for Juvenile Delinquency: The Riyadh Guidelines sebagai instrumen pendamping KHA terkait AKH yang memuat tentang pencegahan kenakalan remaja. Perlunya penekanan dalam materi ini tentang pentingnya pembagian tanggung jawab yang jelas dalam upaya pencegahan kenakalan remaja, bagaimana mekanisme koordinasinya, pengembangan metode yang tepat dan sesuai, serta partisipasi anak di dalamnya.

Meskipun kegiatan dilaksanakan secara virtual dan dari wilayah yang berbeda-beda, semangat dan antusias peserta tiada surut. Banyak dari mereka yang menyimak materi dengan baik, aktif menyampaikan pertanyaan serta memberikan pendapat sehingga dinamika kegiatan belajar bersama berjalan menarik dan interaktif. Banyak hal menarik muncul dalam diskusi. Mulai dari peserta yang menjumpai fenomena perampasan hak anak, seperti kesewenang-wenangan aparat penegak hukum dalam menangani AKH. Serta perlakuan tidak manusiawi terhadap anak lainnya. 

Rangkaian kegiatan belajar bersama Seri Belajar KHA oleh Sahabat Kapas memiliki harapan bahwa negara dan masyarakat dapat memiliki kesadaran lebih, dalam hal implementasi hak-hak anak sehingga kita dapat menghasilkan generasi mendatang sebagai penerus bangsa yang berkualitas. Agar ilmu ini tidak terhenti, kami berencana meramu video diskusi untuk diunggah di kanal youtube Sahabat Kapas. Sehubungan dengan materi KHA yang telah disampaikan. Mari belajar lebih banyak tentang KHA secara mandiri dengan mengakses www.kabin.sahabatkapas.org 

Ditulis oleh Janggan Aulia Agastya

Perampasan Kebebasan Ilegal Terhadap Anak Oleh Bupati Langkat Nonaktif

Komnas HAM telah memberikan keterangan pers tentang “Kekerasaan Kerangkeng Manusia di Kediaman Bupati Langkat Nonaktif” di awal Maret 2022. Mengiris rasa kemanusiaan dan akal sehat ketika membaca laporan Komnas HAM tersebut. Praktik kerangkeng manusia, kekerasaan yang sadis, perbudakan, serta perlakuan tidak manusiawi terjadi di wilayah negara hukum. Lebih parah lagi dilakukan di area rumah pribadi kepala daerah (nonaktif), seorang pejabat publik.

Continue reading “Perampasan Kebebasan Ilegal Terhadap Anak Oleh Bupati Langkat Nonaktif”