Miracle In Cell No.7 sedang menjadi perbincangan masyarakat Indonesia, yakni salah satu film yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang. Film yang diadaptasi dari film Korea Selatan berjudul sama akan di-remake oleh Hanung Bramantyo dalam versi Indonesia. Sebelumnya film ini juga telah diadaptasi di India, Filipina dan Turki. Film yang berdurasi 127 menit ini menjadi film yang sangat legendaris. Diangkat dengan genre film drama komedi keluarga yang menguras emosi pemirsa.
Miracle In Cell No.7 bercerita tentang kesetiaan dan kebahagiaan seorang ayah bernama Yong Go yang memiliki keterbelakangan mental (autis), namun sendirian merawat putrinya yang bernama Ye Seung dengan penuh kasih sayang dan kesabaran. Yong Go bekerja sebagai seorang petugas parkir di sebuah toko di pasar, selalu berusaha ingin membahagiakan Ye Seung yang masih duduk di sekolah dasar.
Yong Go ingin membelikan sebuah tas ransel sailormoon untuk Ye Seung. Dia bekerja keras mengusahakan dengan cara apapun demi bisa membelikan tas itu kepada anaknya. Hingga suatu hari, Yong Go melihat tas yang hanya tinggal satu di sebuah toko telah terjual oleh seorang kaya raya untuk anaknya. Yong Go memohon untuk memberikan tas itu kepadanya, tetapi orang tersebut tidak mau memberikannya.
Pada keesokan harinya, si gadis kecil yang kemarin mendapatkan tas ranselnya menemui Yong Go untuk menunjukkan toko yang menjual tas yang sama. Tanpa berpikir panjang Yong Go mengikuti gadis kecil itu. Tetapi di tengah perjalanan mendapati kecelakaan. Si gadis kecil tadi terpeleset terjatuh dan kepalanya terbentur di lantai. Yong Go langsung memberikan pertolongan kepada gadis kecil itu, namun malang nasibnya ia justru dituduh melakukan pemerkosaan dan pembunuhan.
Atas dugaan perbuatannya itu Yong Go dipenjara dan dijatuhi hukuman mati. Meskipun Yong Go sudah berusaha menjelaskan kronologi dengan caranya. Bahwa dia tidak melakukan seperti yang sudah dituduhkan, namun upayanya tetap tidak membuahkan hasil. Yong Go tetap harus menerima hukuman matinya. Ye Seung merasa sedih dan terus mencari ayahnya. Dia harus tinggal di panti asuhan karena ayahnya dipenjara, Ye Seung merasa kehilangan sosok ayahnya yang penyayang.
Singkat cerita, Yong Go menyelamatkan teman sekamarnya yang dirundung oleh narapidana lainnya. Demi membalas budi, teman sekamarnya ingin mengabulkan apapun yang menjadi permintaan Yong Go. Ternyata dia hanya ingin bertemu dengan Ye Seung putrinya. Berbagai hal dilakukan temannya dan akhirnya, Ye Seung dapat masuk bahkan tinggal di dalam penjara bersama ayahnya. Mereka hidup bersama dan berbahagia di dalam sel penjara nomor 7. Meskipun Yong Go dengan segala keterbatasannya, ia sebagai single parent tidak ingin meninggalkan perannya sebagai ayah sekaligus sosok ibu bagi Ye Seung. Ia tetap memberikan kasih sayang penuh bagi Ye Seung. Bahkan Ye Seung tetap bisa makan dengan layak dan belajar meskipun ia hidup di dalam sel. Pada prinsipnya, anak dari seorang narapidana harus tetap mendapatkan penghidupan yang layak dan dipenuhi semua haknya.
Hingga keajaiban datang mereka berhasil mengungkap kematian gadis kecil tadi dan membuktikan bahwa Yong Go memang tidak bersalah. Tetapi semuanya sudah terlambat, tidak ada peluang bagi Yong Go untuk membela diri.
Berbagai hal dilakukan oleh Ye Seung dan para napi penghuni sel nomor 7 untuk mengeluarkan Yong Go dari penjara, akan tetapi semua usaha gagal. Hingga Ye Seung sudah beranjak besar, dia berhasil lulus dari sekolah hukum. Ia ingin berusaha membersihkan nama baik sang ayah dari tuduhan dan stigma seorang pembunuh. Ye Seung memenangkan persidangan dan berhasil membuktikan bahwa ayahnya tidak bersalah atas tuduhan itu. Namun saat Ye Seung memenangkan kasus itu, ayahnya sudah meninggal.
Film ini mengisahkan perjuangan seorang ayah terhadap putrinya, dan perjuangan putrinya terhadap ayahnya. Tak heran jika film ini berhasil membuat para penonton berderai air mata. Prediksi film yang akan ditayangkan di Indonesia pada 8 September 2022 ini akan mendapatkan atensi yang cukup baik. Di samping jalan ceritanya yang hampir mirip dengan versi Korea Selatan, film ini telah lulus sensor untuk semua umur. Maka film ini sangat cocok untuk ditonton bersama keluarga.