Kabar dari Seberang: Pertama untuk Adinda

Children workshop bersama Kesatria Anak, Kota Kita dan Sahabat Kapas di Perpustakaan Daerah Surakarta.

Halo! Adinda here. 

Aku adalah relawan Sahabat Kapas 2023 yang baru saja menamatkan studi pascasarjana di salah satu universitas di Solo. Tahun lalu, pertemuan dengan Sahabat Kapas menorehkan  banyak pengalaman pertama dalam hidupku. 

Aku bergabung dengan Sahabat Kapas sejak September 2023. Awalnya, motivasiku bergabung didasari keinginan untuk menambah pengalaman berinteraksi dengan remaja serta mengisi kekosongan pada semester akhir masa studiku.

Setelah beberapa bulan berkegiatan bersama Sahabat Kapas, apa yang aku dapatkan ternyata melampaui keinginan awalku. Banyak hal-hal yang tidak pernah kubayangkan kulakukan akhirnya terwujud bersama Sahabat Kapas. Dulu, setiap kali ditanya “Sudah pernah jadi pembicara?” “Sudah pernah bekerja di luar kota?” “Sudah pernah konseling dengan siapa selain mahasiswa?” jawabanku selalu berupa gelengan kepala. 

Namun siapa sangka, Sahabat Kapas mengubah semua gelengan menjadi anggukan. 

Menjadi relawan Sahabat Kapas memberiku pengetahuan serta pengalaman untuk menjadi konselor remaja di LPKA. Untuk pertama kalinya saya juga berkesempatan menjadi seorang pembicara, menjalani pekerjaan di luar kota, serta ikut andil dalam menyusun rancangan kegiatan dan materi program.

Bersama Sahabat Kapas aku bertumbuh. Sahabat Kapas adalah tempat pertama yang membuat aku merasa diberdayakan dan potensiku  dioptimalkan.Di dalam organisasi, semua orang saling membantu, saling melengkapi, dan mengasah keberanian diri. Tidak ada penghakiman karena semua hal bisa dibicarakan. Di Sahabat Kapas kata pertama bukan lagi ketakutan melainkan keberanian. Keberanian untuk mencoba, bertumbuh, dan menciptakan kepercayaan diriku. Tangan dan hatiku ingin menjadi seringan kapas untuk membantu. Cara berpikirku ingin seperti bentuk kapas yang mudah menyesuaikan dengan berbagai kondisi. 

Dengan berbekal pengalaman pertamaku bersama Sahabat Kapas, aku semakin mantap untuk mengamalkan ilmuku. 

 

Adinda Ratna relawan konselor Sahabat Kapas

Kabar Dari Seberang: Kisah Bob

2018 menjadi tahun yang berat bagi Bob. Saat ia belum mampu meregulasi emosinya, ia melakukan kesalahan yang kemudian menjadi sesalnya. Dia divonis lima tahun penjara dan ditempatkan di LPKA.

Menjalani hidup jauh dari keluarga di tempat baru bukanlah perkara mudah. Dia harus menjalani hari- hari untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya dan mencoba untuk memperbaiki diri sebagai jalan penyesalannya. Di tengah situasi sulit itu, Bob merasa lebih baik ketika ia diperlakukan sebagai teman dan keluarga.

Selama Bob menjalani proses hukumnya dia bertemu dengan banyak orang, mulai dari aparatur negara hingga teman yang silih berganti di LPKA. Banyak yang menyisakan kenangan baik di hatinya. Meski tak dapat dipungkiri, tetap ada yang menorehkan luka. Banyak yang menjalani hidup yang lebih keras darinya. Umur, pengalaman hidup, dan ketidakhadiran keluarga membuat banyak orang bertahan dalam posisi yang tidak mengenakkan dan menguntungkan. Ia memaklumi akan selalu ada konflik yang terjadi di sekelilingnya.

Di antara kenangan yang ia miliki, Bob menyampaikan terima kasihnya kepada pegawai Bapas, Lapas, Rutan, dan LPKA yang sudah berbuat baik padanya. Di Lapas Plantungan, mereka mau menasehati dan memberinya kepercayaan sehingga dia benar- benar merasa kemerdekaannya perlahan- lahan dikembalikan. Dia juga mengingat kakak pendamping di Sahabat Kapas yang mau menjadi temannya untuk belajar dan tertawa bersama. Terkadang dia tak bisa menyebutkan dengan satu kata tentang bentuk pertolongannya seperti apa yang dia dapatkan, tapi hatinya bisa merasa dan meyakini bahwa ada Sahabat Kapas yang menjadi bagian dari proses baiknya.

Sekarang Bob menatap masa depan dengan optimis. Dia akan berusaha sekuat tenaga untuk menjalani hidup yang baik dan merawat cita- cita dengan niat dan usaha kerasnya.

Penulis: Evi B.