Sosialisasi Anti Kekerasan Bersama Forum Anak Punggawan

Masih dalam hari yang sama dengan kegiatan di Kecamatan Serengan, Minggu, 9 November 2014, Sahabat Kapas kembali berkegiatan dengan Forum Anak Kelurahan Punggawan. Kegiatan kali ini melibatkan peserta dari RW 4-6 Kelurahan Punggawan. Kegiatan berlangsung sejak pukul 15.00-17.30 WIB di aula SMK Bina Mandiri Indonesia. Hal yang membedakan kegiatan ini dengan kegiatan minggu sebelumnya adalah kegiatan ini diikuti oleh tokoh masyarakat (TOMA) dan ibu-ibu PKK Kelurahan Punggawan.

10419492_981921351821447_7604802986420915931_n

Judul dari kegiatan ini adalah Penguatan KLA dalam Pencegahan KDRT dan Teman Sebaya bagi TOMA, Pengurus FA dan PKK Menuju Punggawan Sebagai Kelurahan Layak Anak Tahun 2015. Hmm, panjang sekali yaaa…

Tim Sahabat Kapas sempat khawatir kegiatan ini akan dibatalkan karna hujan deras mengguyur Kota Solo sejenak sebelum acara dimulai. Akan tetapi, kekhawatiran ini ternyata tidak menjadi kenyataan. Meskipun harus menunggu beberapa saat hingga peserta ramai berkumpul, kegiatan tetap terlaksana sesuai rencana.

Setelah acara pembukaan oleh para TOMA, perwakilan ibu-ibu PKK serta perwakilan Forum Anak Kelurahan Punggawan, acara inti segera dimulai. Peserta dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok TOMA dan ibu-ibu PKK serta kelompok anak-anak. Diskusi dengan kelompok TOMA dan ibu-ibu PKK dipimpin oleh Mbak Dian Sasmita, sedangkan untuk diskusi kelompok anak-anak dipimpin oleh tim relawan Sahabat Kapas.

10431529_981921218488127_959684968887966976_nAnak-anak terlihat sangat antusias mengikuti berbagai games perkenalan yang membuat suasana yang awalnya canggung menjadi lebih cair. Melalui berbagai games yang dimainkan, mereka mulai berani menyuarakan pendapat dan pemikiran mereka. Alhasil, mereka dengan semangat melakukan permintaan tim Sahabat Kapas untuk memetakan jenis kekerasan yang pernah mereka saksikan maupun alami, serta menggambarkan lingkungan sekolah maupun lingkungan rumah impian mereka. Bahkan mereka terlihat enggan mengakhiri tugas yang diberikan karena terlalu asyik berdiskusi dan menggambar.

Presentasi hasil diskusi oleh anak-anak dari Kelurahan Punggawan
Presentasi hasil diskusi oleh anak-anak dari Kelurahan Punggawan

Hasil diskusi dari kelompok anak-anak dipresentasikan di depan kelompok TOMA dan ibu-ibu PKK dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Interaksi yang terjadi antar dua kelompok diskusi tersebut diharapkan dapat menjadi jembatan bagi anak-anak dan orangtua untuk bisa memulai komunikasi yang jauh dari kekerasan.

Ditulis oleh Febi Dwi S. (Relawan Sahabat Kapas).

Foto diambil dari facebook Sahabat Kapas : Solidaritas Kapas.

Serunya Sosialisasi Sekolah Ramah Anak Bersama Sahabat Kapas dan Forum Anak Kecamatan Serengan

Minggu, 9 November 2014, Sahabat Kapas membersamai Forum Anak Kecamatan Serengan untuk menyelenggarakan TOT Pendidik Sebaya untuk Sosialisasi Sekolah Ramah Anak (SRA). Dipandu oleh Kak Erry Pratama Putra dari ProChild Community, para peserta perwakilan anak di wilayah Kecamatan Serengan berkumpul dan belajar bersama tentang peran penting mereka sebagai calon pendidik sebaya.

10516883_981032111910371_3854749666364635934_nDibuka dengan perkenalan Forum Anak Kecamatan Serengan, acara dilanjutkan dengan para peserta yang saling berkenalan dan latihan untuk mengenali diri mereka secara lebih dekat melalui ungkapan tertulis. Anak-anak tampak tersenyum malu saat berinteraksi untuk pertama kalinya dengan peserta lain dalam game perkenalan.

Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan diskusi yang intensif dan dinamis. Peserta dibagi menjadi tiga kelompok dengan masing-masing kelompok mempunyai bahan diskusi dan presentasi yang berbeda-beda seputar remaja, kekerasan dan sekolah. Fasilitator dari Sahabat Kapas mendampingi kelompok peserta dan membantu dinamisasi forum. Selama kurang lebih satu jam, anak-anak terlibat dalam dua kali diskusi yang aktif dan menyenangkan. Mereka menuangkan banyak ide dan membuat presentasi dengan peralatan dan media yang telah disediakan. Sesi diskusi ini berlangsung menarik dengan partisipasi dari Ibu Nina yang merupakan guru sekaligus penyuluh SRA dan sepasang Putra Putri Solo tahun 2014. Bertiga, mereka bergabung dengan kelompok peserta yang berbeda-beda. Partisipasi ketiga tamu spesial ini penting bukan hanya untuk memberikan perspektif SRA kepada anak-anak saja, melainkan juga memberikan wawasan dan menarik atensi dari masyarakat yang lebih luas tentang isu perkembangan anak dan remaja. Setelah sesi diskusi berakhir, perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka di hadapan semua peserta.

Salah satu peserta mempresentasikan sekolah ramah anak (SRA) impian kelompok diskusinya.
Salah satu peserta mempresentasikan sekolah ramah anak (SRA) impian kelompok diskusinya.

Setelah purna, Kak Erry kemudian memandu anak-anak dalam melakukan refleksi tentang diskusi dan kegiatan selama setengah hari tersebut. Kak Erry menekankan betapa pentingnya aksi nyata yang bisa dilakukan anak- anak peserta dalam kegiatan sehari- hari di sekolah. Sambil memberikan kertas kosong, peserta diminta untuk menuliskan kontribusi apa yang bisa mereka lakukan sekembalinya mereka ke sekolah. Berbagai macam jawaban muncul dan membuat semua peserta maupun fasilitator semakin tergerak untuk ikut dalam menyukseskan sebuah konsep SRA.

Menjelang penghujung acara, Dra. Islamtini, ibu camat dari Kecamatan Serengan datang dan menyapa para peserta sambil memberikan wejangan khas, baik sebagai seorang ibu maupun sebagai pemimpin. Dengan semangat dan determinasi yang kuat, Ibu Islamtini memberikan semangat dan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua peserta termasuk para penyelenggara karena mau bersama-sama membangun sebuah konsep kebaikan. Para peserta tampak sangat menikmati nasehat-nasehat bijak yang disampaikan dengan lembut dan penuh semangat oleh orang nomer satu di Kecamatan Serengan tersebut. Acara sosialisasi ini ditutup dengan sesi pengambilan foto bersama.

10410292_981033215243594_2177247283221270037_n

Ditulis oleh Evi Baiturohmah (Relawan Sahabat Kapas)

Foto diambil dari facebook Sabahat Kapas : Solidaritas Kapas

Diskusi Pencegahan Kekerasan oleh Teman Sebaya Bersama Forum Anak Kelurahan Punggawan

Matahari masih bersinar terik pada pukul 15.00 WIB, hari Minggu, 2 November 2014 lalu. Panasnya udara mampu membuat setiap orang bercucuran keringat dan kehausan. Namun hal ini tidak menghalangi anak-anak dari RW 1-3 Kelurahan Punggawan untuk berkumpul di Bantaran Kali Pepe. Hmm, kira-kira, kenapa ya mereka berkumpul di sana?

1497813_967813329898916_3630781395512873402_n

Ternyata, anak-anak yang duduk di bangku TK-SMA ini berkumpul untuk berdiskusi bersama Forum Anak Kelurahan Punggawan dan Sahabat Kapas. Diskusi mengenai pencegahan kekerasan oleh teman sebaya ini dilakukan agar anak-anak RW 1-3 Kelurahan Punggawan terhindar dari berbagai bentuk kekerasan, baik sebagai pelaku maupun korban. Nah, apa saja sih rangkaian acara diskusi hari itu?

Diawali dengan games yang seru, anak-anak yang menjadi peserta kegiatan ini berkenalan satu sama lain. Maklum, meskipun mereka tinggal di rukun warga yang sama, anak-anak tersebut banyak yang belum saling kenal. Setelah perkenalan selesai, teman-teman dari Forum Anak Kelurahan Punggawan unjuk gigi dengan tampil memaparkan materi tentang forum anak. Mereka fasih bercerita tentang apa itu forum anak, pentingnya forum anak di kelurahan, dan juga berbagai kegiatan yang dilakukan forum anak. Ternyata tidak semua anak-anak di Kelurahan Punggawan tahu dan paham mengenai forum anak di kelurahan mereka sendiri. Paparan dari perwakilan Forum Anak Kelurahan Punggawan hari itu membuat mereka tertarik untuk mengikuti berbagai kegiatan yang ada, seperti latihan futsal dan belajar gamelan di kecamatan.

10868065_1001029113244004_1881296611610915684_n

Acara dilanjutkan dengan diskusi yang difasilitasi oleh teman-teman dari Sahabat Kapas. Anak-anak dikenalkan pada berbagai bentuk kekerasan yang mungkin mereka alami maupun saksikan dalam kehidupan mereka sehari-hari, baik di rumah, lingkungan tempat tinggal, maupun di sekolah. Anak-anak sangat bersemangat ketika mengemukakan pendapat mereka. Mereka berebut menuliskan pikiran mereka dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka di depan seluruh peserta. Luar biasa, ya!

Dengan membuat anak menyadari berbagai bentuk kekerasan yang ada di sekitar mereka, diharapkan anak akan mampu terhindar dari kekerasan tersebut, baik sebagai pelaku maupun korban. Dalam diskusi hari itu juga disampaikan bagaimana cara menghadapi kekerasan jika kekerasan tersebut terjadi pada diri mereka. Apa yang harus mereka lakukan, harus melapor kepada siapa, dan bagaimana mengkomunikasikannya kepada orang terdekat maupun pihak yang berwenang. Diskusi berlangsung dengan santai tapi penuh dengan semangat dan materi yang sangat mengena untuk anak- anak.

1658617_967812523232330_616523451161246588_o

Ditulis oleh Febi Dwi S. (Relawan Sahabat Kapas)

Foto diambil dari facebook Sahabat Kapas : Solidaritas Kapas

Nonton Bareng dan Diskusi bersama FA Punggawan dan Kelompok 13 KKN UNS

Diskusi Film
Diskusi Film

Satu minggu lalu, tepatnya hari Minggu, 10 Agustus 2014, Sahabat Kapas dan Forum Anak Punggawan bersama Kelompok 13 KKN UNS mengadakan kegiatan nonton bareng dan diskusi. Kegiatan ini bertempat di Aula SMK Marsudirini Punggawan Solo.

Pukul 16.00 WIB, kegiatan yang diselenggarakan untuk menyambut Hari Remaja Internasional yang diperingati setiap tanggal 12 Agustus ini dimulai. Suasana Aula SMK Marsudirini ramai oleh anak-anak dari Forum Anak Punggawan yang menamai diri mereka Pandawa, beberapa tokoh masyarakat di wilayah Kelurahan Punggawan, relawan Sahabat Kapas, dan kakak-kakak dari Kelompok 13 KKN UNS.

Acara dimulai dengan beberapa sambutan dan permainan yang bertujuan agar seluruh peserta bersemangat mengikuti rangkaian kegiatan sore itu. Tidak ada lagi peserta yang jaim dan malu-malu ketika Mas Febri dan Mbak Bungsu, relawan Sahabat Kapas, mengajak mereka bernyanyi dan menggerakkan badan.

Film berjudul “Luput, Mat!” dan “Buku untuk Sahabat” yang diputar sore itu berhasil menarik perhatian seluruh peserta. Tawa dan celetukan komentar tentang film tersebut terdengar selama film diputar. Dua film tersebut diambil dari Kompilasi Film Jalan Remaja dari Komunitas Kampung Halaman.

Diskusi Film 1

Selesai nonton film, peserta diajak berdiskusi tentang film tersebut. Dari diskusi yang berlangsung, semakin jelas bahwa peserta memperhatikan cerita dari kedua film yang diputar dan mampu mengaitkannya dengan lingkungan mereka sehari-hari.

Peserta dibagi jadi 4 kelompok dan dinamai sesuai dengan Hak Anak, yaitu Hak Hidup, Tumbuh kembang, Perlindungan dan Partisipasi. Lalu, masing-masing kelompok diberi tugas untuk membuat yel-yel untuk menunjukkan kekompakan dan kreativitas mereka. Waktu dua menit yang diberikan untuk membuat yel-yel memaksa masing-masing anggota kelompok untuk kreatif. Hasilnya, yel-yel unik dari tiap kelompok membuat suasana semakin seru.

Selanjutnya, masing-masing kelompok diminta untuk mendiskusikan masalah yang ada di lingkungan sekitar peserta. Dari diskusi ini, terungkap beberapa masalah di lingkungan sekitar anak terkait Hak Hidup, Tumbuh kembang, Perlindungan dan Partisipasi. Masalah tersebut adalah tentang masih minimnya pemberian ASI yang merupakan hak bayi (Hak Hidup), rokok & miras yang telah menjadi hal wajar di kalangan anak-anak dan nongkrong di jam belajar (Tumbuh Kembang), bullying di lingkungan rumah dan sekolah (Perlindungan), serta masih minimnya partisipasi anak dalam pemilihan jurusan sekolah atau kuliah (Partisipasi).

Luar biasa, peserta yang berusia sekitar 10 – 18 tahun sudah mampu menemukan masalah di lingkungan sekitarnya. Bahkan, tidak hanya menemukan masalah. Mereka juga mampu mengungkapkan penyebab dari masalah tersebut dan menemukan solusi yang mungkin diambil. Proud of them!

Ternyata, dari kegiatan sederhana, kita bisa mendapatkan banyak informasi dari anak mengenai permasalahan mereka, ya. Kita jadi bisa mendengar dan akhirnya memahami permasalahan mereka. Serunya, kita juga bisa mendiskusikannya untuk bersama-sama mencari solusi atas masalah mereka. Kalau kegiatan dalam format diskusi berkelompok seperti ini masih terkesan terlalu sulit untuk dilakukan, kita bisa kok mengajak anak untuk ngobrol santai saat makan bersama atau nonton TV, misalnya. Selipkan pertanyaan-pertanyaan tentang keseharian mereka di sekolah, apa saja kegiatan yang mereka lakukan bersama teman-teman mereka, dsb. Jadi, untuk para orang tua dan orang dewasa, yuk jaga komunikasi efektif dengan anak agar kita semakin memahami permasalahan anak.

 

Ditulis oleh Febi (Relawan Sahabat Kapas)