Dian Sasmita, sejak tahun 2000 tinggal di Solo. Mengenyam pendidikan hukum di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta dan lulus th.2004. Tahun 2007 telah lulus sertifikasi sebagai pengacara dan mulai berpraktek dengan fokus pada isu perempuan dan anak. Kini, status utamanya sebagai ibu rumah tangga yang hobi mencoba resep makanan dengan sidejob sebagai penggiat hak anak, khususnya anak-anak kondisi khusus dan rentan. Spesialnya anak di dalam rumah penahanan. Sebagai pengisi hari libur, ia sering gowes dengan sepeda lipat kesayangannya. Posisinya di Sahabat Kapas sebagai direktur dan saat ini sedang menempuh studi program magister hukum kebijakan publik di UNS. Silakan kontak dia di @dianmiyoto
Mbak Indha, sosok keibuan yang mampu memahami anak dalam kondisi khusus dan rentan. Beliau adalah Psikolog andalan Sahabat Kapas. Beliau adalah dosen di salah satu Universitas Swasta di Solo, di sela-sela kesibukannya sebagai dosen dan ibu rumah tangga, beliau masih menyempatkan diri untuk mendampingi anak-anak di dalam penjara. Kontak beliau di Indha Syailan.Kartika Bagus Cahyono, berkiprah sebagai pekerja media sejak tahun 1997. Sering bersinggungan dengan isu anak, mengasah kepekaannya. Tahun 2009, mulai mendukung Sahabat Kapas sebagai konsultan bidang publikasi. Memberikan warna dalam proses kegiatan melalui ketrampilannya dalam audio visual dengan memberikan berbagai pelatihan membuat video untuk anak-anak di dalam maupun di luar penjara.
Evi Baiturohmah, gadis asal kota Reog ini paling jago cas-cis-cus pakai bahasa Inggris. Dia adalah mata tombak Sahabat Kapas dalam urusan publikasi dan media. Sedang berusaha menyelesaikan masa belajarnya sebagai mahasiswa jurusan Sastra Inggris di Universitas Sebelas Maret. Evi, begitu sapaan akrabnya sudah kurang lebih 1 tahun menjadi volunteer di Sahabat Kapas.Bungsu Ratih Puspito Rini, lahir di Pati yang saat ini sedang menempuh skripsi untuk studi S1nya di UNS jurusan Sastra Jawa. Bungsu, begitu ia sering disapa sudah setahun ini bergabung dengan Sahabat Kapas dan mulai tertarik dengan isu anak. Bertemu dan berinteraksi dengan anak-anak adalah mood booster yang membuat semangatnya bertambah berkali-kali lipat.
Dyah Indria Kusuma Wardani, lahir dan besar di Bogor tapi kini meratau di Surakarta untuk mengenyam pendidikan tinggi di salah satu universitas swasta di Surakarta. Sembari mengisi waktu luang selepas kuliah, Indri (sapaan akrabnya) melakoni beragam kegiatan sosial bersama teman-teman kampusnya. Bergabung dengan Sahabat Kapas menurutnya merupakan pengalaman yang tiada bandingannya. Rutin setiap minggu hadir ke penjara adalah kesenangan tak tertandingi.Kakak Dedik, sebutan sayang lelaki bernama lengkap Dedik Setiyawan. Baru saja mendapatkan gelar S.H disela-sela kesibukannya mendampingi anak. Ia bertugas untuk mendampingi anak, dalam proses penyelesaian kasus, pasca penyelesaian kasus maupun anak-anak yang terpaksa berada di dalam penjara. Ia hobi naik gunung dan traveling.
Published by