Pelatihan Pembuatan Mie Organik (Bagian 1)

Pada 5 Maret 2014, bekerja sama dengan Yayasan Pancaran Kasih (Malang), Sahabat Kapas melakukan pendampingan dalam sebuah kegiatan Pelatihan Pembuatan Mie Organik di Lapas Klaten. Acara yang didukung oleh Kementerian Hukum dan HAM ini terbukti menyedot animo peserta pelatihan.

Dalam sambutannya, Kepala LAPAS Klaten menyebutkan bahwa pelatihan membuat mie organik ini merupakan salah satu pelatihan yang dapat menambah kemampuan peserta dan bisa dijadikan salah satu alternatif pilihan pekerjaan yang dapat dilakukan ketika para narapidana keluar dari penjara. Ketika keluar dari penjara, para narapidana harus kembali berinteraksi dengan masyarakat dan dituntut untuk menerima respon atas kehadiran mereka di lingkungan yang baru. Selain harus siap menerima respon dari masyarakat, mereka juga harus siap bekerja dalam iklim dan orang- orang yang berbeda.

Pelatihan Mie dan Bakso-01
Untuk memulai usaha dalam dunia kerja, mereka dapat berwirausaha dengan membuka bisnis mie organik yang kini mulai mencuri perhatian masyarakat. Hal ini dapat dilakukan sebagai usaha mereka dalam menjawab tantangan dunia kerja pasca- keluar dari penjara. Pak Andreas yang merupakan pimpinan dari Yayasan Pancaran Kasih kemudian mengutarakan tentang perjalanan beliau yang juga eks-narapidana untuk kembali ke masyarakat, berinteraksi dan kemudian berusaha mendobrak stereotype tentang narapidana dengan berwirausaha di bidang kuliner (bakso, mie ayam dll). Sebagai seorang mantan napi, Pak Andreas menggugah hati dan menanmkan semangat kepada semua peserta pelatihan untuk selalu positif dan sungguh- sungguh ketika memulai kembali bermasyarakat. Dia menjalaskan bahwa kepercayaan masyarakat kepada mantan narapidana tidak mudah didapatkan. Akseptabilitas masyarakat terhadap para mantan narapidana akan terlihat setelah mereka melihat bukti/ hasil dari kesungguhan kita.
Lebih jauh Pak Andreas bercerita tentang Rumah Singgah yang didirikan beliau bersama rekan- rekannya yang bertujuan untuk memberikan sebuah tempat tinggal sekaligus rumah pelatihan bagi mantan narapidana yang baru keluar dari penjara dan belum siap terjun ke masyarakat. Rumah Singgah tersebut bukan hanya menyediakan pelatihan memasak atau konsep wirausaha di bidang kuliner, melainkan juga memberikan dukungan dan bantuan kepada semua penghuni yang mempunyai bakat dan potensi dalam bidang- bidang yang lain.
(bersambung)

You Might Also Like

Published by

Evi Baiturohmah

Penyuka panda, pantai dan percakapan. Selalu ingin membuat terobosan menarik dan kreatif dalam pekerjaan dan kehidupan sehari- hari. Mantra mujarab: Things get tough and shi*s happen, but you’ll survive.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.